Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

COMPANY PROFILE PT. HM SAMPOERNA Tbk

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek, A Mild , serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe . Kami adalah afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen rokok terkemuka di dunia. Misi kami adalah menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini kami lakukan dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat memenuhi harapan mereka. Kami bangga atas reputasi yang kami raih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan. Pada tahun 2012, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 35,6% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil Nielsen Retail Audit Results Full Year 2012 . Pada akhir 2012, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaannya mencapai sekitar 28.500 orang. Selain itu, Perseroan juga berkerja sama dengan...

Penyelundupan Bawang Merah asal Malaysia Digagalkan

DENPASAR, KOMPAS.com  – Otoritas Bea dan Cukai Pratama Bengkalis, Riau, menyita bawang merah dari Malaysia sebanyak 40 ton atau 4.052 bag  yang diangkut dengan Kapal Rompang Yan (KM Maju Bersama R:10 No. 759 dan GT 6IH No. 4976) di Selat Bengkalis, 9 November 2014. Kedua kapal yang diduga kuat berasal dari Batu Pahat, Malaysia, tersebut mengangkut bawang merah tanpa dilengkapi dokumen yang sah dengan tujuan penerimaannya di Kecamatan Bukit Batu. Keterangan resmi Kementerian Perdagangan yang diterima  Kompas.com , Jumat (14/11/2014), menyebutkan bahwa dua nahkoda dan lima anak buah kapal diamankan dalam penyelundupan tersebut.Dua kapal tertangkap tangan tersebut kemudian disandarkan di pelabuhan milik Pelindo. Adapun barang penyelundupan telah diserahkan Bea Cukai kepada Balai Karantina Pekanbaru. Ketujuh orang yang ditangkap masih diselidiki oleh Bea dan Cukai. Mereka dianggap melanggar secara materiil terhadap Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hew...

Dua Bos BUMN Ini Belum Dipecat Meski Berstatus Tersangka

Liputan6.com, -  Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga saat ini belum memberhentikan dua Direktur Utama (Dirut) perusahaan pelat merah, meski keduanya telah dinyatakan sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi. Kedua bos BUMN itu adalah Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Tommy Soetomo dan Direktur Utama PT Pos Indonesia‎ (Persero) Budi Setiawan. Sekretaris Kementerian BUMN, Imam A Putro mengungkapkan masih bekerjanya keduanya sebagai orang nomor satu di perusahaan masing-masing dikarenakan dengan status sebagai tersangka tidak menganggu pekerjaannya di perseroan masing-masing. "‎Kantor ini punya aturan main, siapapun pengurus BUMN, baik komisaris kalau jadi terangka, lalu ditahan harus berhenti. Tapi ini kan belum ditahan," kata Imam seperti yang dikutip Sabtu (15/11/2014). Seperti diketahui, Tommy Soetomo telah ditetapkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan lima unit kendaraan pemadam kebakaran (Damkar) p...
Empat Negara Siap Dorong Investasi di Indonesia Brisbane, Australia, 14/11 (Antara) - Empat negara masing-masing Tiongkok, Jepang, Rusia, dan Korea Selatan siap meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di sejumlah bidang sehingga mendorong investasi asing di Indonesia. "Kita tidak boleh tergantung satu atau dua negara. Saya juga 'bisik-bisik' ke negara lain. Saya bisik-bisik ke Perdana Menteri Jepang, untuk juga agar infrastruktur kita dibantu. Ada yang ingin membantu banyak, Putin (Presiden Rusia-red) sama. Ada empat (kepala negara yang berkomitmen-red) Xi Jinping dan PM Abe, kemudian Presiden Putin, ada Presiden Park, saya ingin industri dan manufaktur bisa masuk Indonesia," kata Presiden Joko Widodo di Brisbane, Jumat malam (14/11/2014), saat bertemu dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Australia. Presiden menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang besar sehingga harus siap menghadapi perdagangan bebas dan pemberlakuan komunitas Asean. Dalam bag...
HT: Kenaikan Harga BBM Tak Bantu Rakyat Miskin JAKARTA  -  CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo ( HT ) menyatakan tidak setuju dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi karena tidak membantu rakyat miskin. Menurut dia, kenaikan  BBM  bersubsidi bukan akar permasalahan yang dapat langsung memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi sekaligus membantu masyarakat kurang mampu. Dia menilai, permasalahan utamanya adalah bagaimana meningkatkan pendapatan negara. "Begini, kenaikan BBM itu bukan akar permasalahannya, di mana subsidinya kebanyakan, sehingga memberatkan APBN. Yang jadi tantangan adalah bagaimana kita meningkatkan pendapatan negara untuk membantu masyarakat tidak mampu," ujarnya. HT mengatakan, di setiap negara pasti ada masyarakat tidak mampu. Karena itu, dia mempertanyakan, bagaimana cara pemerintah di setiap negara membantu masyarakat kurang mampu tersebut. "Di setiap bangsa pasti ada masyarakat kurang mampu, di Amerika, Eropa pasti ada. Yang j...